Fenomena Bitcoin Yang Semakin Mahal


Bitcoin Yang Semakin Mahal

Bitcoin adalah cryptocurrency atau matauang digital yang pertama ada dan terbesar ini semakin hari semakin bersinar saja. Sudah banyak negara yang menerapkan tata uang Bitcoin sebagai transaksi digital. Meski begitu, ada juga yang menolak keberadaannya. Terlepas dari itu, nilai nominal Bitcoin kini terbilang cukup tinggi. Satu Bitcoin bisa mencapai angka di atas lima puluh juta rupiah.

Nilai tukar mata uang digital bitcoin kini terus saja naik dalam selang waktu singkat. Sekarang, nilai tukar 1 bitcoin adalah 4.135 dollar AS atau setara Rp 55,1 Juta. Kenaikan nilai tukar bitcoin bisa jadi disebabkan oleh sejumlah hal. Salah satunya adalah soal meningkatnya tingkat kepercayaan orang terhadap mata uang digital tersebut.

Penguatan harga bitcoin terjadi karena beberapa negara mulai mengakui mata uang virtual ini. Jepang, semisal, per 1 April 2017 mengesahkan bitcoin sebagai alat pembayaran. Kebijakan Jepang itu yang mengerek harga bitcoin karena permintaan meningkat.

Rusia pun sedang mencoba mengatur mata uang digital. Bank Sentral Australia juga akan membuka kesempatan mata uang virtual sebagai alat pembayaran.

Sementara, Amerika Serikat (AS) mengusulkan untuk membuat perdagangan di bursa yang memungkinkan investor institusi masuk ke bitcoin. Cuma, Securities and Exchange Commision (SEC) menolak permohonan itu.

Di Indonesia, belum ada aturan soal ini. Bank Indonesia (BI) acap menegaskan bahwa uang virtual seperti bitcoin bukan alat pembayaran yang sah di Indonesia. BI mengingatkan risiko bertransaksi menggunakan bitcoin.

Padahal, menurut Oscar Darmawan, CEO Bitcoin Indonesia, bitcoin cukup prospektif jika membeli dan menjual pada saat tepat. "Harga bitcoin naik turun tergantung demand market," ujar dia.

Sebagai mata uang digital, Bitcoin sebenarnya tak memiliki nilai intrinsik apapun. Nilainya hanya berasal dari kepercayaan dan kesediaan para penggunanya untuk memakai Bitcoin sebagai alat transaksi. Transaksi dalam jaringan Bitcoin diproses oleh komputer-komputer pengguna yang terhubung di dalamnya. Proses yang disebut "mining" itu sekaligus menjadi sarana penciptaan Bitcoin baru.

Semakin lama, jumlah Bitcoin yang bisa diciptakan sengaja dibuat makin sedikit. Saat ini terdapat sekitar 15 juta Bitcoin yang beredar di seluruh dunia. Untuk menyimpan Bitcoin, seseorang harus memiliki "dompet" digital alias alamat berupa string sepanjang 27-34 karakter. Dompet ini bersifat anonim dan tidak bisa dilacak sehingga Bitcoin seringkali digunakan untuk beragam aktivitas ilegal seperti jual beli narkoba dan pencucian uang.

0 Response to "Fenomena Bitcoin Yang Semakin Mahal"

Post a Comment