George Soros, Sang Kotroversial


George Soros
George Soros

Siapa yang ga kenal dengan pria tua ini George Soros, setiap trader pasti mengenalnya dia terkenal dengan manuver tradingnya yang radikal, adalah seorang kapitalis radikal, pelaku bisnis keuangan dan ekonomi, investor saham, dan seorang politikus yang berkewarganegaraan AS. George Soros adalah seorang keturunan etnis Yahudi.

Dijuluki sebagai The Man Who Broke the Pound (Pria Yang Menghancurkan Pound) karena pernah memporak-porandakan ekonomi Inggris tahun1992 yang terkenal akan peristiwa "Hari Rabu Hitam". Soros berhasil meraup keuntungan sekitar $ 10 miliar dari sana. Dia juga pernah dituding sebagai penyebab krisis moneter di Asia pada tahun 1997-1998 silam.

Dilahirkan di Budapest, Hungaria tepatnya tanggal 12 Agustus 1930. Kehidupan di masa kecilnya tidak begitu indah karena peperangan, banyak mengalami pahit getirnya kekejaman Nazi, pendudukan Sovyet dan terlunta-luntanya hidup di London. Sebagai anak yang lahir dari keluarga Yahudi, Soros besar di tengah invasi NAZI. Dia pun pernah dipaksa mengganti namanya menjadi Gyorgy Schwartz saat masih berusia enam tahun. George adalah salah satu korban selamat dari organisasi ini. Meskipun selamat namun ia harus hidup jadi gelandangan di jalanan.

Berbagai konflik panjang dialaminya dan dia banyak memetik pelajaran dari berbagai kejadian yang dialaminya semasa kanak-kanak, yang membentuk kepribadiannya seperti sekarang ini.

Tahun 1947 meninggalkan Hungaria menuju London, Inggris. Disini dia mengenyam pendidikan di London School of Economics, dan sebelum lulus dia banyak mempelajari karya filosopi dan ideologi hasil karya Karl Popper. Soros pun lulus dari sekolah tersebut pada 1952.

Beberapa tahun setelah lulus dia memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat, untuk meraih satu mimpi dan karena mimpinya itulah lantas mengantarkannya ke NewYork, adapun dia memilih Amerika Serikat sebagai tempat tinggalnya karena menghargai dia menghargai nilai-nilai demokrasi dan kebebasan yang ada di dalamnya.

Dia lalu bekerja di perusahaan pialang Wall Street F.M Mayer. Setelah bekerja cukup lama, dia mulai menyadari kemampuannya di bidang perdagangan aset dan investasi.

Rasa percaya diri atas kemampuannya itu akhirnya Soros terdorong untuk mendirikan perusahaan investasi sendiri dan diberi nama The Soros Fund pada 1973. Perusahaan tersebut merupakan batu pertama yang menjadi fondasi kerajaan finansial Soros. Tak lama kemudian berganti nama menjadi Quantum Fund Endowment dengan jumlah dana US$ 12 juta dari para investor.

Cita-cita George Soros yang mengantarnya ke New York terwujud bahkan bahkan melebihi apa yang diharapkannya. Bermimpi punya uang Rp 5,5 miliar, Soros justru menjadi salah satu orang terkaya dunia dengan jumlah kekayaan mencapai US$ 20 miliar atau setara Rp 222 Triliun. Pria yang bertempat tinggal di Katonah, New York ini menjadi orang terkaya ke 19 di seluruh dunia, di AS sendiri Soros tercatat sebagai orang terkaya ke-16.

Meski lahir di Hungaria, tapi Soros saat ini mengantongi kewarganegaraan AS. Sebagai pengusaha, Soros terkenal sangat dermawan mengingat dia mulai gencar memberikan donasi setelah enam tahun membangun bisnisnya, kemudian dia mendirikan badan amal bernama Open Society Foundation pada 1984. Kegiatan amalnya terhitung sangat banyak dan dilakukan dalam jumlah besar.


Dituding sebagai Biangkeladi dibalik krisis moneter Asia

George Soros terkenal akan tindak tanduknya yang mengundang perhatian dunia dan menyebabkan krisis ekonomi di kawasan Asia. Beberapa negara di kawasan itu yang paling merasakan dampaknya adalah Korea Selatan, Indonesia, dan Thailand, membuat mata uang ketiga negara tersebut menjadi rendah, bahkan sampai sekarang ini terasa efeknya, kurs dollar US terhadap rupiah Indonesia dulu berada dikisaran Rp 2000-2400, setelah kejadian tersebut menjadi Rp 9000-9500, bahkan bisa lebih dari itu.

Menanggapi pertanyaan soal tudingan dari mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad yang menyebutnya sebagai orang tak bermoral, Soros menjawab spekulasi tidak terkait dengan masalah moral. Pasalnya, spekulasi dilakukan untuk mencari keuntungan dan tidak memikirkan masyarakat di sekitar. "Moralitas tidak terkait dengan spekulasi," ujarnya.

Baca Juga:
Jeff Bezos Jadi Orang Terkaya di Dunia Sepanjang Sejarah
Investasi 6 Mata Uang Asing yang Menguntungkan

0 Response to "George Soros, Sang Kotroversial"

Post a Comment