Atau jika Anda ingin fokus pada beberapa lingkungan atau indikator trading tertentu, itu juga keren. Memiliki keahlian saat memasang listrik atau pipa di rumah, sama kerennya untuk menjadi seorang Bollinger Band atau spesialis Moving Average.
Ada sejuta cara berbeda untuk mendapatkan beberapa pips! Ketika Anda belajar tentang indikator, anggap saja masing-masing indikator tersebut sebagai alat baru yang dapat Anda tambahkan ke kotak koleksi indikator. Mungkin tidak selalu menggunakan semua alat ini, tetapi selalu menyenangkan bila memiliki banyak pilihan, bukan? Anda bahkan dapat menemukan satu yang Anda pahami dan cukup nyaman untuk Anda kuasai sendiri.
Bollinger Bands, adalah indikator grafik yang dikembangkan oleh John Bollinger, digunakan untuk mengukur besarnya volatilitas pasar dan juga range (rentang) tinggi-rendah harga pasar. Indikator ini diberi nama sesuai dengan nama penciptanya.
John Bollinger |
Perhatikan pada grafik di bawah ini bahwa ketika harga diam, band-band ini berdekatan. Ketika harga bergerak naik, band-band itu mulai menyebar.
Bollinger Band |
Bollinger band ini merangkum pergerakan harga sebuah pasar dengan memberikan batas-batas relatif tertinggi dan terendah. Inti dari indikator Bollinger Band didasarkan pada pergerakan rata-rata yang mendefinisikan sebagai "tren" jangka menengah dari suatu pasar saham/komoditas berdasarkan pada kerangka waktu yang Anda lihat. Indikator tren ini dikenal sebagai garis tengah (middle band).
Sebagian besar aplikasi pembuatan grafik trading menentukan garis tengah ini berdasarkan pergerakan rata-rata (Moving Average) dengan 20-periode untuk pengaturan default. Sementara Band atas (Upper band) dan bawah (Lower Band) merupakan batas untuk mengukur penyimpangan volatilitas dari kenaikan dan penurunan harga. Mereka dihitung sebagai dua standar penyimpangan dari band tengah (Middle Band).
Upper,Middle dan Lower Band |
Kalkulasi Bollinger Bands:
Garis Atas = Garis tengah + 2 deviasi standar
Garis Tengah = Pergerakan harga rata-rata dalam 20 periode (kebanyakan menggunakan Simple Moving Average)
Garis Bawah = Garis tengah – 2 deviasi standar
BB setting |
Strategi Bollinger Bounce
Strategi bounce trading bisa diterapkan pada BB. Dengan adanya garis upper band dan juga lower band bisa digunakan sebagai resistance dan support dinamis, sementara Middle band merupakan sebagai target.Satu hal yang harus Anda ketahui tentang Bollinger Bands adalah bahwa harga cenderung kembali ke tengah-tengah band. Itulah gagasan di balik strategi "Bollinger Bounce." Gejala inilah yang di gunakan untuk menentukan entry point. Strateginya, yaitu mencari peluang buy di area lower band atau sebaliknya mencari peluang entry sell di area upper band dan middle band sebagai target.
Ketika harga mencapai garis upper band, walau itu adalah area yang bagus untuk entry sell kita tetap masih belum bisa memastikan apakah harga akan berhenti di situ dan berbalik arah atau justru malah terus menembus ke atas upper band tersebut. Nah, salah satu cara untuk memastikannya adalah: dengan menunggu konfirmasi pantulan berupa candlestick atau bar chart yang muncul berikutnya yang ditutup di bawah garis upper band tersebut. Kalau Anda sudah menemukan pola konfirmasinya, Anda bisa pasang sell. Targetnya adalah di middle band.
Bollinger Band Bounce |
Sebaliknya bisa dilakukan dengan cara yang sama untuk menentukan saat yang tepat untuk buy ketika harga telah mencapai garis lower band. Sementara Stop-Loss bisa ditempatkan pada support atau resistance terdekat.
Banyak trader telah mengembangkan sistem bounce pada BB ini dan strategi ini paling baik digunakan ketika pasar mulai sideway dan tidak ada tren yang jelas dengan menggunakan waktu periode (Timeframe) yang lama misalnya 4H atau harian.
Strategi Bollinger Squeeze (Strategi Breakout)
The "Bollinger Squeeze" cukup jelas. Ketika band-band saling menyatu atau menyempit menurut pembahasan sebelumnya itu menandakan bahwa pasar sedang tenang atau sepi , biasanya itu menandakan sebuah breakout sedang bersiap-siap terjadi. Pada saat itu, aksi penjualan dan pembelian (supply dan demand) sama-sama kuat, sehingga membuat harga bergerak dalam range yang relatif sempit. Karena harga pasar bergerak dalam range yang sempit, bollinger band pun ikut menyempit.Jika bar chart mulai menembus di atas Upper band , maka langkah berikutnya biasanya akan terus naik. Sebaliknya jika bar chart mulai menembus di bawah Lower band , maka harga biasanya akan terus turun.
Dengan menerapkan strategi breakout ini, dimungkinkan untuk menangkap peluang sedini mungkin yang muncul seteleh terjadinya breakout. Namun terkadang yang terjadi justru false breakout, yang tentunya beresiko. Untuk mengantisipasi false breakout tersebut. strategi ini biasanya diterapkan pada time frame yang kecil, misalnya grafik dengan timeframe 1 jam-an atau lebih kecil lagi (15 menit atau 30 menit).
Bollinger Squeeze |
Peluang seperti ini tidak terjadi setiap hari, tetapi Anda mungkin dapat menemukannya beberapa kali seminggu jika Anda melihat grafik 15 menit. Sebenarnya ada banyak hal lain yang dapat di lakukan dengan Bollinger Bands, tetapi ini adalah dua strategi yang paling umum yang terkait dengan BB.
Baca juga:
Cara Bertrading Menggunakan Indikator Parabolic SAR
Cara Bertrading Menggunakan Indikator RSI (Relative Strength Index)
0 Response to "Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands"
Post a Comment