5 Penyebab Bandara Kertajati Sepi Penumpang |
Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat yang telah menyedot biaya mahal, kini sedang mati suri karena sepi penumpang. Hanya ada 1 rute saja yang aktif beroperasi dari 11 rute yang tersedia. Target sebesar 2,7 juta penumpang di tahun 2019 ini pun jauh dari harapan.
Apa penyebabnya? Menurut Direktur Operasional dan Pengembangan bandara kertajati, Agus Sugeng Widodo, setidaknya ada 5 faktor yang menjadi penyebab bandara sepi penumpang.
"Saya kira cukup banyak penyebabnya. Yang pertama karena adanya kenaikan harga tiket, bagasi berbayar, kemudian keberadaan Tol Trans Jawa juga berpengaruh," ujar Agus.
Faktor lainnya adalah karena adanya saingan dari Bandara Husein Sastranegara. Masalah persaingan ini memang bukanlah berita baru, sampai muncul wacana untuk menutup operasi bandara Husein agar penumpang beralih ke Bandara Kertajati.
"Jadi persoalannya di situ, ketika orang masih ada pilihan ke Bandara Husein, maka mereka akan kembali ke Bandara Husein," jelas Agus.
Bagi Agus yang gak kalah penting adalah merubah mindset masyarakat yang belum tertarik dengan transportasi udara. Sepinya penumpang membuat target rute harian dan target tahunan sulit dicapai, sebab banyak rute yang tutup sementara. Alhasil, okupansinya hanya sekitar 20 persen.
Agus mengharapkan pada masyarakat agar mau menggunakan Bandara Kertajati, sebab anggaran pembangunan yang dikeluarkan sangat besar dan sangat disayangkan jika bandara berkelanjutan sepi penumpang.
Selain berharap pada masyarakat sosialisasi pun mesti terus digenjot, Agus juga berharap pada pemerintah agar ada solusi fundamental untuk meningkatkan popularitas Bandara Kertajati ini sebagai bandara kebanggaan provinsi Jawa Barat.
Beroperasinya tol Cisumdawu juga menjadi harapan bagi Bandara Kertajati. Pemda Jawa Barat berharap tol Cisumdawu, seksi II dan III dapat beroperasi saat lebaran tahun ini.
Pembangunan jalan tol Seksi II dan III Tol Cisumdawu saat ini berjalan tanpa hambatan. Pembebasan lahan mencapai 93 persen dan konstruksi bangunan sudah mencapai 82 persen, kata Iwa Karniwa, Sekda Jawa Barat.
Lebih lanjut, Basuki Hadimulyono, Menteri PUPR, mengatakan saat ini pemerintah sedang mengkaji lebih dalam kemungkinan bakal dibangunnya jalur khusus sepeda motor di ruas tol Cisumdawu.
Dia menjelaskan hal tersebut bertujuan demi membantu para pekerja dari Bandung yang banyak yang bekerja di Bandara Kertajati. Wacana tersebut datang dari aspirasi masyarakat yang menginginkan kemudahan menuju lokasi Bandara Kertajati.
Terkait masih sepinya penumpang di bandara kertajati sehingga tingkat okupansi bandara ini dikabarkan berada di bawah 30 persen. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berjanji akan turut mengembangkan bandara tersebut hingga dapat beroperasi secara maksimal.
Jika menengok ke belakang, pembangunan bandara Kertajati sebenarnya merupakan inisiasi para pengusaha dari Kadin Jawa Barat yang mengharapkan keberadaan sebuah bandara di Jawa Barat bagian utara.
Sebenarnya Sejak 2003 lalu ide pembangunan Bandara Kertajati ini sudah muncul, namun baru terlaksana dengan groundbreaking di tahun 2016. Prosesnya memakan biaya yang tidak sedikit sekitar Rp 2,6 triliun yang sumber dananya tidak hanya dari APBN, tapi juga dari skema kemitraan antara pemerintah dan swasta.
Ada empat maskapai yang saat ini aktif beroperasi di bandara Kertajati, yakni Citilink, Lion Air, Garuda Indonesia, dan Trans Nusa.
0 Response to "5 Penyebab Bandara Kertajati Sepi Penumpang"
Post a Comment