Psikologi Trading Forex

Psikologi Trading Forex
Psikologi Trading Forex

Psikologi Trading Forex adalah emosi yang timbul pada seorang trader pada saat melakukan aktivitas trading forex sebagai reaksi dari hasil tradingannya entah merugi atau beruntung. Emosi-emosi tersebut memang sudah ada didalam diri seorang trader sebagai manusia biasa dan hal seperti itu tidak bisa dihilangkan namun kita hanya bisa mengendalikannya.

Didalam trading forex hal yang tersulit adalah mengendalikan emosi yang sedang dominan menguasai pikiran si trader. Karena hal itu bisa mempengaruhi keputusan- keputusan yang diambil saat bertrading. Walau dengan menggunakan sistem trading yang profitable dan managemen risiko yang mumpuni sekalipun tidak mungkin bisa diterapkan dengan baik oleh trader. Terutama untuk pemula, psikologi trading yang stabil sangatlah diperlukan yaitu agar bisa mengikuti dengan baik aturan-aturan sistem trading dan sistem managemen resiko yang sedang digunakan.

Seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi pun belum tentu bisa sukses bila belum mampu menguasai diri dari serangan emosi-emosi buruk yang timbul, hal ini memang membutuhkan latihan dengan perjuangan yang tidak sedikit caranya yaitu dengan sering-sering bermain forex walau hanya dengan akun demo dan sering membaca dari berbagai sumber.

Psikologi yang benar yaitu tergantung bagaimana kita menyikapi dan memperlakukan bisnis ini. Bagaimana cara pandang / minset yang benar memahami perilaku market. Serta bagaimana mengelola resiko di setiap transaksi supaya Probabilitas win lebih besar. Semua itu lebih dominan berkaitan dengan masalah psikologis ketimbang faktor teknikal atau strategi tradingnya. Sebab tidak ada strategi yang sempurna.

Setiap orang untuk bisa menguasai dan mengendalikan emosi trading bisa berbeda-beda. Ada yang cukup hanya melakukan simulasi saja dalam pikiran namun pikiran dan emosinya bisa terjaga dan tetap sehat disaat bertrading. Namun ada juga yang menghabiskan waktu cukup lama untuk melatih mental mereka berbulan-bulan bahkan bisa tahunan. Sebagian bahkan tidak mampu melewatinya sama sekali (untuk golongan ini, mohon maaf mungkin bisnis forex kurang cocok bagi Anda, carilah jenis investasi lain yang risikonya rendah).

SERAKAH

Semua pasti setuju bahwa serakah adalah kebiasaan yang tidak baik. Itulah gunanya target profit, yaitu untuk mencegah Anda untuk tidak terlalu bernafsu dalam memburu dolar. Setiap orang cenderung mengharapkan lebih ketika memperoleh uang. Penyakit serakah ini biasanya muncul pada trader pemula setelah memperoleh profit di forex.

Sebagai contoh adanya seorang trader yang memperoleh profit melalui bermain forex, dengan mendapatkan keuntungan sebesar 1 Juta Rupiah hanya dalam waktu hitungan jam saja,  Jika dibandingkan gaji seorang karyawan yang besarnya Rp 2 Juta perbulan, itu artinya mereka memperoleh Rp 100 Ribu dalam sehari itu pun setelah bekerja selama 8 jam. Sementara Anda bisa medapatkan Rp 1 Juta hanya dalam beberapa jam saja dikarenakan mata uang yang anda tradingkan bergerak beberapa puluh points karena kenaikan suku bunga. Bukankah itu luar biasa?

Para trader pemula yang pernah merasakan manisnya profit ini tentulah menginginkan uang yang lebih besar lagi. Kalau bisa 100 Juta dalam satu kali trading,disinilah masalah keserakahan akan muncul. Menginginkan sesuatu yang lebih tanpa adanya pertimbangan logis dan perhitungan yang cermat seperti modal, kondisi market, dan  resiko, itulah yang dimaksud dengan serakah.

Mereka yang terjebak dengan sikap mental serakah mengira setelah mereka memenangkan 1 Juta mereka yang pertama mereka dapat mengulangnya saat itu juga tanpa memikirkan bagaimana kondisi harga saat itu. Dalam keadaan demikian biasanya pertimbangan dan analisa logis sudah dikesampingkan dan pikiran Kita penuh dengan usaha bagaimana untuk memperoleh profit lainnya. Akibatnya adalah membuka posisi baru tanpa memahami bahwa saat itu mungkin saja analisa Kita sudah bias atau harga tidak lagi bergerak seperti yang diinginkan karena trend sudah berlalu.

Tidak serakah bukan berarti membatasi profit Anda. Sah-sah saja Anda memperoleh profit 1 Juta lainnya setelah mendapatkan profit 1 Juta yang pertama apabila memang kondisinya memungkinkan. Artinya memiliki alasan yang kuat untuk membuka posisi baru misalnya karena muncul trend baru atau adanya berita fundamental yang mendukung. Sekali lagi serakah dalam forex terjadi apabila Kita menginginkan lebih namun tidak memiliki dasar alasan yang kuat untuk memperolehnya.

BALAS DENDAM

Bagi mereka yang terjebak dengan sifat serakah setelah mengalami profit biasanya akan mengalami loss di sesi-sesi trading berikutnya dan bila hal ini terus dibiarkan dan tidak mau merubah sikap maka akan timbul psikologi trading buruk berikutnya yaitu mental balas dendam, mereka yang sudah terkena sindrom balas dendam ini akan selalu berpikiran ingin cepat balik modal walau bagaimanapun caranya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Dengan rasa kesal di dada dan dendam membara justru malah menghasil keputusan-keputusan yang buruk karena sudah tidak fokus lagi dengan sistem trading yang digunakan akhirnya loss demi loss menerjang dan modal pun kian amblas, alih-alih balik modal (BEP). Mereka tidak ingat bahwa semakin besar jumlah transaksi yang dilakukan maka potensi kerugiannya pun akan semakin besar pula.

Hal yang terbaik yang dapat Kita lakukan ketika Kita mengalami loss bukan dengan cara balas dendam tapi dengan me-review ulang sistem trading dan segala kekurangan Kita sendiri. Apakah analisa Kita masih tidak akurat? Atau apakah mental Kita belum siap? Bahkan jikalau Kita masih menemukan banyaknya kendala sana sini ketika bertrading real account, jangan merasa malu untuk kembali ke demo dan melakukan rencana yang baik.

Psikologi Trading Forex

RAGU-RAGU/ TAKUT

Entry pada saat terlambat mengakibatkan kesempatan untuk mendapatkan profit yang diinginkan, walau kita harus berhati-hati dalam trading namun berhati-hati bukanlah berarti takut, Kedua masalah psikologis ini berakibat sama. Ketika anda mengambil posisi beli atau jual namun disaat yang terlambat bisa berakibat trend justru berbalik arah dan tidak seperti yang diharapkan akhirnya justru malah mendapatkan kerugian.

Untuk menjadi seorang yang berani namun tetap berhati-hati memang bukan perkara yang mudah. Yang dibutuhkan untuk dapat menjadi seperti itu adalah menguasai perilaku pasar yang sedang Anda tradingkan.

Forex adalah seperti hutan belantara bagi kebanyakan orang. Namun bukan berarti Kita harus takut menghadapinya. Terutama ketika Anda bertemu dengan pergerakan harga yang acap kali begitu liar tak terkendali. Jangan takut. Hadapi dengan kemampuan analisa yang telah Anda pelajari dan teknik penyelamatan terhadap dana yang Kita miliki untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.

Satu-satunya cara untuk lepas dari ketakutan adalah mengenali bagaimana karakteristik pasar dan mampu memprediksi pergerakan market dengan benar. Semakin sering prediksi Anda akurat maka akan semakin besar keberanian untuk melakukan aksi Buy dan Sell.

Beberapa situasi kadang membutuhkan keberanian untuk membuka dan menutup posisi. Misalnya pada saat news terjadi dan harga bergerak dengan cepat. Disaat seperti itu Kita dituntut untuk benar-benar sigap dan masuk atau keluar tanpa ragu-ragu dan takut.

INTUISI TRADING

Beberapa orang ada yang percaya bahwa dengan membuka account mereka pada tanggal tertentu mereka akan mendapatkan profit sepanjang trading mereka, Bahkan dalam bertrading pun masih ada yang beranggapan hari ini adalah hari baik dalam trading dan hari itu bukan lah hari yang baik.

Pasar forex sudah penuh dengan berbagai sentimen pasar, rumor dan persoalan psikologis dari para pelakunya. Jangan tambahkan dengan satu persoalan lain yang dinamakan feeling atau trading dengan perasaan semata. Ini akan membuat segala sesuatunya terlihat lebih ruwet dan moody. Ini hanya akan membuat trading Kita menjadi tidak lagi teratur dan tidak memiliki sistem yang jelas kalau semuanya berdasarkan feeling.

Seorang trader kawakan mampu membuka posisi buy atau sell hanya beberapa detik setelah melihat grafik pergerakan mata uang dan prediksinya pun jarang meleset hal itu disebabkan karena pengalaman dan jam terbangnya selama bertahun-tahun bergelut dengan forex sehingga keputusan yang diambil pun reflek berdasarkan alam bawah sadarnya, itulah yang disebut intuisi bukan insting, hal itu bisa terjadi karena trader profesional tersebut sudah terbiasa melihat chart pergerakan harga sehingga instuisinya pun terlatih bahkan dia bisa mengambil keputusan tanpa terlebih dahulu menganalisa pasar baik secara fundamental maupun dengan indikator dan mampu bertrading dengan profit secara konsisten setiap bulannya. Kalau sudah sampai di level seperti ini sah-sah saja.

Sebagai trader pemula lebih baik jauhkan kebiasaan trading dengan menggunakan perasaan, sangat tidak disarankan trading tanpa bantuan analisis yang obyektif.


Baca Juga:

0 Response to "Psikologi Trading Forex"

Post a Comment