Indikator ini juga merupakan salah satu indikator teknikal yang populer dikalangan para trader karena cara penggunaannya yang sederhana sehingga mudah dimengerti oleh banyak kalangan trader.
Stochastic mengukur momentum harga, jika anda membayangkan layaknya sebuah roket yang naik keudara, sebelum ia berbalik turun pasti gerakannya melambat. Momentum selalu mengubah arah mendahului harga.
Meskipun pada awalnya dirancang untuk mengikuti kecepatan atau momentum harga, namun saat ini lebih populer digunakan untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli (overbought) dan jenuh jual (oversold).
Indikator Stochastic |
Trading dengan Stochastic
Seperti sudah dijelaskan diatas, kegunaan stochastic oscilator adalah untuk mendeteksi kekuatan momentum dari sebuah tren, apakah sudah jenuh atau belum.Indikator ini letaknya berada dibawah grafik utama dan memiliki skala dari 0 sampai 100, aturannya adalah ketika garis stochastic berada diatas level 80 (garis horizontal bintik merah pada gambar diatas) mengartikan bahwa tren pasar dalam kondisi jenuh beli (overbought). Sedangkan bila garis Stochastic berada dibawah level 20 (garis horizontal bintik biru) menandakan kondisi pasar sudah jenuh jual (oversold).
Aturan praktisnya, buka posisi Buy ketika pasar dalam kondisi oversold dan buka posisi Sell ketika kondisi overbought.
kiri: saat mulai overbought, kanan: setelah overbought |
Itulah dasar-dasar Stochastic, banyak trader valas menggunakan indikator ini dengan cara yang berbeda, namun tujuan dari indikator ini pada dasarnya untuk menunjukkan kondisi pasar yang jenuh entah saat naik ataupun turun.
Baca Juga:
Jenis Matauang dalam perdagangan Forex
Investasi 6 Mata Uang Asing yang Menguntungkan
0 Response to "Cara Menggunakan Indikator Stochastic"
Post a Comment