Menengok kehidupan Afrika Tengah Sebagai Negara termiskin di Dunia

Anak-anak dan penduduk Afrika Tengah

Krisis ekonomi di Venezuela belakangan ini belumlah separah apa yang terjadi negara yang satu ini, Menurut data yang dirilis tahun 2017 lalu, Afrika Tengah adalah negara termiskin didunia, negara ini memiliki Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita terendah didunia.

Menurut data Global Finance Magazine negara ini hanya memiliki pendapatan sebesar USD656 (sekitar Rp 9juta). Data tersebut sekaligus menujukkan bahwa Afrika Tengah menjadi negara termiskin didunia sekitar 62% warganya hidup dengan berpenghasilan USD 1,90 (sekitar 24 ribu perhari).

Banyak faktor yang menjadi penyebab keadaan negara ini bisa seperti itu, salah satunya adalah faktor sejarah dimana Afrika Tengah merupakan bekas jajahan kerajaan Prancis.

Sebagai negara dengan kekayaan alam melimpah, negara ini dieksploitasi habis-habisan oleh negara-negara barat sejak zaman imperialisme hingga zaman modern. Konflik internal yang sering terjadi pun menjadi salah satu penyebab semakin buruknya keadaan.

Sejak Republik Afrika Tengah memperoleh kemerdekaannya di tahun 1960, fraksi Kristen dan Muslim gak pernah berhenti bentrok.

Berbarengan dengan konflik persaingan agama, berbagai kelompok etnis, ideologi dan politik juga banyak berkontribusi dalam kekerasan dan ketidakstabilan dimana-mana. Sebagai akibat kemiskinan yang melanda negeri ketidakstabilan politik jadi penghambat pembangunan di negara tersebut.

Parahnya lagi keadaan masyarakatnya yang sangat menderita tersebut, ternyata hampir 370 ribu anak terlahir tanpa satu atau kedua orang tuanya, dan lebih dari 50% populasi penduduknya adalah buta huruf, tak bisa membaca dan menulis.

Belum lagi berbagai penyakit yang melanda terutama HIV/Aids di negara tersebut juga mencapai angka tertinggi didunia, biaya perawatan penyakit seperti ini tidaklah sedikit membuat keluarga pasien-pasien ini berada dalam tekanan keuangan.

Hal ini memaksa mereka untuk melepaskan kebutuhan lain seperti kebutuhan makanan, selain itu tindakan pencegahan pun juga memakan biaya terlalu mahal untuk dilakukan. Beban penyakit yang diderita dikarenakan kurangnya langkah-langkah pencegahan tersebut yang bila dilakukan malah mendorong semakin jauh kedalam jurang kemiskinan.


Baca Juga:
Warren Buffett , Si Bijak dari Omaha
Benjamin Graham , Mentor para Investor